Sabtu, 05 Desember 2009

NO Merry Christmas (certain individual?)

Can't Merry Christmas. Fugacious title appears on the bizzare. Forget it first.
I say Merry Christmas to all who celebrate.
Without knowing my relegion, I also say Happy Idul Fitri when the Islam fasting month ended, Happy Waicak to who celebrate, I also say Happy Nyepi-Galungan-Kuningan (Hindu Bali ritual celebration) and so on.
But there are some people who do not say Congratulations to the people who do not have same religion with them, regard the other as Kafir. They only knew that only Jesus saves, only Allah and Muhammad is so saving it and so on.
Each of the religious fanatics and the other is rubbish.
Clearly they do not even know mixing on the lowest level of social mixing. But they have.

Task in front of the eye so that Truly Mixing can be realized.

Comments can also be addressed directly at: gsarwa@indosat.net.id

Additional: I've talked with someone who confess post graduate from Religion-Comparison faculty, Egypt that says the act does not provide for the Congratulations of different religious person was certain individual act.
The problem is that certain individual is quite a lot and they are just follow what their (religion) leader said.

Rabu, 23 September 2009

Famous International Celebrity Bi/Multiracial Mix Married Surge

Looking at the list of International Celeb below that the Truly Mixing/Assimilation through Mixed Married that there Celeb has only 1/8 certain race/ethnic/tribe just like Tiger Woods. Or even that there is Celeb who the Mixing already complex/complicated and difficult to trace/tracked back as well as Nicole Richie. Seems Mixing/Assimilation Surge as a Snowball.

With the good actual recording of Genealogy, so anyone can know what the blood flowing in him/her. Genealogy DNA can better ensure which components are included in the Mix Married. Not impossible that we are descendants of Genghis Khan/Kubilai Khan who according to calculation of experts now the descendants reach dozens of million people around the world (Many White persons in Europe might be not realize that they also have blood of Genghis Khan/Kubilai Khan!)

For a list of Indonesian Celeb Mix Married (in Indonesian Language - Bahasa Indonesia), please click:
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2009/06/seleb-indonesia-internasional-kawin.html

International Celeb result of Mix Married:
Halle Berry, Actress, her mother is White British, her father is Afro-American.
Sam Brodie, Reality TV England contestant, his/her father is Scotland, his/her mother is Indonesian; he/she would like become an Indonesian famous artist as well as done abroad, but seemly fail, might be easier become an artist in abroad comparing in Indonesia?!
Naomi Campbell, Model, Jamaican mother, Jamaican-Chinese father.
Mariah Carey, Singer, Irish-American mother with Afro-Venezuelan father.
Mark Dacascos, Filipino Actor, Spanish and Chinese on his father's side, Irish and Japanese on his mother's.
Ryan Giggs, Welsh footballer, mixed Black and White father, White mother.
Mata Hari, Spy, Dancer, Dutch father and Japanese mother.
Jimi Hendrix, American musician, White Irish, Black and Cherokee.
Enrique Iglesias, Singer, son of Spanish singer Julio Iglesias and Spanish-Filipino - Mestiza Socialite and Journalist Isabel Preysler.
Alicia Keys, Singer, her mother's Irish Italian, Jamaican father.
Nancy Kwan, Actress (The World of Suzie Wong), Chinese father (architect Kwan Wing Hong), White British mother (model Marquita Scott).
Bruce Lee, Martial Artist and Actor, 3/4 Chinese, 1/4 German.
Bob Marley, Musician, Welsh father, Jamaican mother.
Yannick Noah, French tennis player and also popular singer, White French mother, African Cameroonian father.
Barack Obama, President of the United States of America, Kenyan father and White American mother.
Quddus, MTV VJ, 3/4 Black, 1/4 White.
Keanu Reeves, Actor, Chinese, Hawaiian and Irish father with British mother.
George Richards, President of Trinidad and Tobago, Chinese, European, African, Carib (Amerindian).
Nicole Richie, Television Personality, Richie has stated that she is a mix of a number of extractions; Main ones are African-American, White and unspecified Hispanic.
Nicole Scherzinger, Lead Singer of The Pussycat Dolls, Hawaiian, Filipino, German and Russian descent.
Rob Schneider, Actor and Comedian, 1/2 Jewish, 1/4 Filipino, 1/4 Other European.
Kimora Lee Simmons, Baby Phat CEO, Black father, Japanese mother.
Donita Rose, MTV VJ, 1/2 Filipino and 1/2 American.
JRD Tata, Businessman, India/Indian father and French mother.
David Usher, Canadian rock musician, Jewish father and Thai mother.
Giovanni van Bronckhorst, Dutch soccer player, Dutch and Indonesian parentage.
Vanessa Williams, American Singer and Actress. The first African-American woman to be crowned as Miss America. Half African-American/half white father and Half African-American/half white mother.
Tiger Woods, Professional Golfer, 1/4 Chinese, 1/4 Thai, 1/4 African-American, 1/8 Native American, 1/8 Dutch.
Tata Young, Thai pop music singer and actress, Half White European and Half Thai.

For a list of Indonesian Celeb Mix Married (in Bahasa Indonesia - Indonesian Language) please click:
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2009/06/seleb-indonesia-internasional-kawin.html

Selasa, 01 September 2009

Statistik Bhinneka Tunggal Ika (Prediksi)

Saya sangat sayang dan kagum pada Garudaku yang Gagah Berani menjaga Bhinneka Tunggal Ika dengan cengkeramannya yang kuat. Di dadanya ada perisai/tameng yang menyimbolkan PancaSila dengan Sila Pertamanya: Ketuhanan Yang Maha Esa dan terletak di tengah-tengah. Secara Subyektif harus saya nyatakan bahwa Garudaku selain Gagah Berani juga paling Cakap/Cantik dibandingkan Garudanya Paman Sam (USA/Amerika Serikat) atau Garudanya Republik Federasi Jerman.

Saya Prediksikan berabad-abad yang akan datang tidak mustahil terbentuk Negara Bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

Berhubung Data Statistik Indonesia belum saya punyai atau malah mungkin belum tersedia secara lengkap, maka saya akan menguraikan Data Statistik Amerika Serikat (US Census Bureau) sebagai ilustrasi mengenai Minoritas-Mayoritas yang maksudnya secara Nasional adalah Minoritas, tetapi pada Daerah-daerah tertentu menjadi Mayoritas.

Tahun 2006:
Hampir Sepersepuluh dari 3141 Daerah atau sebanyak 303 Daerah telah menjadi Daerah Minoritas-Mayoritas dimana lebih dari 50% populasinya (Mayoritas) adalah kaum yang dikategorikan sebagai Minoritas secara Nasional.
Secara garis besar kelompok masyarakat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
Hispanik: Starr County, Texas populasi Hispaniknya mencapai 97%. 11 County terbesar populasi Hispaniknya terletak di Negara Bagian Texas yang berbatasan langsung dengan Negara Mexico.
Hitam: Claiborne County, Miss. memiliki penduduk 85% orang berkulit Hitam. Seluruh 50 County dengan persentase Hitam terbesar terletak di Bagian Selatan Amerika Serikat. Ini tentunya berhubungan dengan perbudakan pada zamannya.
Asia: Honolulu County, Hawaii memiliki penduduk Asia 59%.
Indian Amerika dan Pribumi Alaska: Shennon County, South Dakota berpenduduk 88% kelompok ini.
Pribumi Hawaii dan Penduduk Pulau-pulau Lainnya di Pasifik: Tidak terdapat kelompok ini sebagai Minoritas-Mayoritas.

Terlihat bahwa pola penyebaran Ras/Etnis/Suku ternyata sangat beragam.
Di Indonesia kasus Minoritas-Mayoritas mungkin dapat dicontohkan terdapat di Singkawang, kurang lebih 100 km Utara Pontianak, Kalimantan Barat dimana Orang Cina menjadi Mayoritas padahal secara Nasional Orang Cina adalah Minoritas. Glodok China Town juga merupakan kasus Minoritas-Mayoritas untuk Jakarta.
Dari sudut Agama, maka Bali juga dapat dikatakan kasus Minoritas-Mayoritas.

Pembauran ataupun Kawin Campur/Silang tentunya dapat terjadi di mana saja. tetapi akan lebih mudah terjadi di tempat dimana penduduknya sangat Heterogen.
Jika seseorang penduduk Jakarta ditanya: Orang apa?, maka jawabannya mungkin adalah Saya Orang Jakarta daripada susah-susah menerangkan bahwa Ayahnya Jawa Madura sedangkan Ibunya Sunda Bali apalagi Istrinya juga hasil Kawin Campur/Silang Batak Minang Ambon Papua.

Beberapa abad yang akan datang penduduk Kota-kota Besar di Indonesia yang juga diikuti penduduk Kota-kota Kecil Lainnya pasti akan mirip penduduk Metropolitan Jakarta.
We change believe in, saya percaya suatu hari kelak Pembauran Sejati Negara Bangsa Indonesia yang sesungguhnya akan terwujud.

Sabtu, 15 Agustus 2009

Kahwin Campur Ajang Cari Jodoh

Ajang Cari Pasangan Take Me Out Indonesia di Indosiar tampaknya menuai sukses, sehingga ditayangkan pula Take Him Out Indonesia bahkan Tayang Ulang Take Me Out Indonesia juga dilakukan. Durasi Tayang masing-masing acara -/+ 2,5 jam, maka ditambah acara Happy Song berdurasi -/+ 2 jam yang disiarkan tiap hari Senin s/d Sabtu - Indosiar tampaknya akan leluasa mengisi sisa slot acaranya dengan acara-acara lainnya yang bermutu.

Sebenarnya acara Reality Show Ajang Cari Jodoh semacam ini bukan yang pertama kali ditayangkan di Indonesia, dahulu pernah ada acara serupa yang dinamai Date Express. Bedanya acara yang sekarang ditayangkan Indosiar ini bersifat 'One from Many' yang maksudnya Seseorang memilih dari Banyak Calon Seseorang yang disukainya, sedangkan Date Express bersifat 'One/Many to One/Many yang artinya Tiap-tiap Orang memilih Sesorang dari Banyak Calon. Date Express mirip Setengah Kompetisi dimana masing-masing Peserta berkesempatan tanya jawab dengan Semua calon pasangannya satu persatu. Date Express lebih ditujukan kepada remaja ataupun pemuda-pemudi berusia tidak lebih dari 24 tahun. Pertanyaan di antara mereka cukup 'ganas', berani dan terbuka sesuai dengan Usia Muda mereka, meliputi Keperawanan, Sex sebelum Nikah, Banyak Kali Pacaran dan sebagainya.

Dalam acara Take Me/Him Out Indonesia si Pemilih memperkenalkan dirinya dengan Nama, Pekerjaan dan Agama (walaupun ada juga yang tidak menyebutkan Agamanya).
Agama tampaknya merupakan kriteria penting untuk Memilih atau Dipilih, sehingga ada Pemilih yang bertanya kepada Calon yang mungkin akan Dipilihnya: Apakah anda Kristen?
Pekerjaan yang Mapan untuk Pria/Lelaki tampaknya juga modal besar bagi dirinya untuk Memilih atau Dipilih. Ada seorang Direktur Utama pria yang sampai harus memilih satu di antara sembilan wanita yang masih memberi kesempatan padanya untuk memilih.
Beda Usia yang jauh tampaknya juga banyak dihindari. Seseorang Wanita berusia 21 tahun segera mematikan lampu (menolak), ketika calonnya berusia 37 tahun dan hanya beda usia 2 tahun dengan ayahnya. Walaupun demikian ada Wanita Matang yang Gesit berusia 24 tahun yang memilih Pria Mapan berusia 38 tahun.
Model, Artis, Seniman ataupun yang Nyentrik tampaknya sulit untuk mendapatkan jodoh, karena kurang mapan dan juga penampilannya yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan si Pencari Jodoh. Walaupun demikian ada seorang Model Catwalk Cantik berusia 21 tahun yang 'berhasil' dalam menemukan jodohnya. Kadang-kadang saya berpikir apakah sebagian calon-calon ini memang sengaja disiapkan oleh Indosiar sendiri sebagai Penggembira untuk memeriahkan suasana. Juru Keplok, Juru Sorak ataupun Juru Tawa dalam acara TV sekarang ini kan lagi marak. Coba saja perhatikan baik-baik tayangan: Bukan Empat Mata, Tawa Sutra, Missing Lyrics bahkan Happy Song (Dalam Happy Song selalu ada Sorakan: Ayo ... (Nama Peserta)).
Paket maksudnya Single Parent. Single Parent Pria maupun Single Parent Wanita tampaknya sama-sama sulit untuk mendapatkan jodoh. Sampai-sampai Jessie meneteskan air matanya, ketika untuk kesekian kalinya tidak terpilih dan bergumam: Tidak Laku Lagi. Baru ada masing-masing satu Single Parent Pria dan Single Parent Wanita yang mendapatkan jodohnya.
Wanita Sangat Cerdas. Yenita seorang Ibu Dosen dengan 5 gelar tampaknya juga sulit untuk mendapatkan jodohnya bahkan sekarang ini sudah tidak tampil lagi, entah mengundurkan diri atau entah sengaja 'dilengserkan' oleh Indosiar? Tampaknya Pria belum berani menghadapi Wanita Sangat Cerdas dibandingkan menghadapi Wanita Mapan.

Sejauh ini baru ada satu pasang peserta yang putus cintanya sebelum mencapi usia seminggu. Juiz si Penari Salsa menyatakan bahwa belum menemukan gregetnya selama ini bersama Alfonso yang Cukup Mapan.
Kemapanan/Harta boleh jadi bukan satu-satunya faktor penentu mencari Soul Mate apalagi kalau sang Wanita juga Mapan atau Anaknya Orang Kaya.

Mengamati Reality Show dengan cukup banyak Sample semacam ini, walaupun mungkin tidak cukup Valid/Sah, karena bukan Random Sampling, tetapi hanya melalui Audisi, sebenarnya dapat menggambarkan Pola Pencarian Jodoh.
Yang luput dari perhatian mungkin adalah Perbedaan Etnis. Menurut pengamatan saya Pria Etnis Cina hanya memilih Wanita Etnis Cina, tetapi Pria Etnis Pribumi ada yang berusaha memilih Wanita Etnis Cina. Yang menggembirakan adalah adanya beberapa Wanita Pribumi yang berhasil memilih Pria Etnis Cina (Take Him Out Indonesia). Pengamatan saya ini mungkin saja bisa salah mengingat tidak pernah sekalipun peseserta menyebutkan Suku/Ras (Etnis Cina) mereka, kecuali yaa ... Agama.
Pernikahan mungkin masih jauh, tetapi bukan mustahil beberapa Kawin Campur Silang menuju Pembauran Sejati akan terwujud melalui Ajang Cari Jodoh ini.

Tulisan lain mengenai Unreality Show Take Me/Him Out Indonesia dapat dibaca pada:
http://serbasarwa.blogspot.com/2009/10/unreality-show-take-mehim-out-indonesia.html

Senin, 03 Agustus 2009

Kawin Campur Selebriti Indonesia Internasional (lanjutan)

Terlihat dalam daftar Seleb Internasional di bawah ini, bahwa dalam Pembauran Sejati melalui Kawin Campur/Silang terdapat Seleb yang memiliki hanya 1/8 ras/etnis/suku tertentu saja seperti halnya Tiger Woods. Atau bahkan terdapat Seleb yang menyatakan percampurannya sudah rumit/kompleks dan sulit untuk dirunut/dilacak kembali seperti halnya Nicole Richie.

Sebenarnya dengan pencatatan Silsilah/Genealogy yang baik, maka siapapun dapat mengetahui darah apa saja yang mengalir dalam dirinya. Genealogy DNA dapat lebih memastikan komponen apa saja yang terdapat dalam Kawin Campur/Silang. Tidak mustahil bahwa kita masih keturunan Genghis Khan/Kubilai Khan yang menurut perhitungan para ahli keturunannya sekarang ini mencapai belasan juta orang di seluruh dunia (Banyak Bule di Eropa yang tidak menyangka bahwa dalam dirinya mengalir juga darah Genghis Khan/Kubilai Khan!).


Untuk daftar Kawin Campur Seleb Indonesia, silakan klik:
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2009/06/seleb-indonesia-internasional-kawin.html


Seleb Internasional hasil Kawin Campur/Silang:
Jessica Alba, aktris, ibunya Denmark-Perancis, ayahnya Meztizo Meksiko.
Halle Berry, aktris, ibunya Inggris kulit putih, ayahnya Afro-Amerika.
Sam Brodie, kontestan Reality TV Inggris, ayahnya Skotlandia, ibunya Indonesia; ingin menjadi artis Indonesia yang terkenal seperti halnya di Luar Negeri.
Naomi Campbell, model, ibunya Jamaika, ayahnya Cina-Jamaika.
Mariah Carey, penyanyi, ibunya Irlandia-Amerika, ayahnya Afro-Venezuela.
Nadine Chandrawinata, peserta Miss Universe 2006, ayahnya Jawa, ibunya Jerman.
Mark Dacascos, Philipino, ayahnya Cina-Spanyol, ibunya Irlandia-Jepang.
Ryann Giggs, pesepakbola Inggris, ayahnya campuran Hitam dan Putih, ibunya kulit Putih.
Mata Hari, penari, mata-mata, ayahnya Belanda, ibunya Jawa.
Jimi Hendrix, musisi Amerika, kulit putih Irlandia, Hitam dan Cherokee.
Nadya Hutagalung, model, Batak Indonesia dengan Australia.
Enrique Iglesias, penyanyi, putra penyanyi Spanyol Julio Iglesias dan Isabel Preysler seorang mestiza Filipino-Spanyol.
Alicia Keys, penyanyi, ibunya Irlandia-Italia, ayahnya Jamaika.
Nancy Kwan, aktris (the World of Suzie Wong), ayahnya Cina, ibunya model Inggris.
Bruce Lee, aktor Kung Fu, 3/4 Cina, 1/4 Jerman.
Bob Marley, musisi, ayahnya Inggris, ibunya Jamaika.
Yannick Noah, petenis Perancis dan penyanyi terkenal, ibunya Perancis kulit Putih, ayahnya Kamerun.
Barack Obama, Presiden Amerika Serikat, ayahnya Kenya, ibunya Amerika kulit Putih.
Sean Paul, artis hiphop/reggae, ibunya 1/2 Inggris dan 1/2 Cina, ayahnya 1/4 Hitam, 1/4 Inggris dan 1/2 Portugis.
Quddus, MTV VJ, 3/4 Hitam, 1/4 Putih.
Keanu Reeves, aktor, ayahnya Cina, Hawaii dan Irlandia, ibunya Inggris.
George Richards, Presiden Trinidad dan Tobago, campuran dari China, Eropa, Afrika, Karibia.
Nicole Richie, artis TV, Richie menyatakan bahwa ia campuran dari beberapa campuran, yang terutama Afro-Amerika, kulit Putih dan Hispanik.
Nicole Scherzinger, anggota Pussycat Dolls, keturunan Hawaii, Philipina, Jerman dan Rusia.
Rob Schneider, aktor, 1/2 Yahudi, 1/4 Filipino, 1/4 Eropa.
Kimora Lee Simmons, CEO Baby Phat, ayahnya Hitam, ibunya Jepang.
Donita Rose, MTV VJ, 1/2 Filipino, 1/2 Amerika.
JRD Tata, pengusaha, ayahnya India, ibunya Perancis.
David Usher, musisi rock Kanada, ibunya Thailand, ayahnya Yahudi.
Giovanni van Bronckhorst, pesepakbola Belanda, Belanda Kawin campur dengan Indonesia.
Vanessa Williams, aktris dan penyanyi, Afro-Amerika yang pertama dimahkotai sebagai Miss America. Ayahnya 1/2 Afro-Amerika, 1/2 kulit Putih dan Ibunya 1/2 Afro-Amerika, 1/2 kulit Putih.
Tiger Woods, pegolf profesional, 1/4 Cina, 1/4 Thailand, 1/4 Afro-Amerika, 1/8 Pribumi Amerika, 1/8 Belanda.
Tata Young, aktris dan penyanyi Thailand, hasil Kawin Campur/Silang Thai dan kulit Putih Eropa.

Untuk daftar Kawin Campur Seleb Indonesia silakan klik:
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2009/06/seleb-indonesia-internasional-kawin.html

Sabtu, 01 Agustus 2009

Celebrity Tree DNA Genealogy Mix Married

Are Famous Celebs need Tree DNA Genealogy?
Genealogy is a hobby at this time a flare (trend) in North America.
Genealogy is simple as can be said about Science or Philosophy of Descendants.

At the present in Indonesia, Tree Genealogy has very rarely especially to descendant of to-6. If we want to see published in the Web is certainly more rare.
But once we get it and we scrutinize it, we will surprise that so many things that do not yet know before. Suppose that we have fathers who are White and still far brothers with Kwik Kian Gie (the Famous Chinese Indonesian Minister).

Examine the actual names we can roughly estimate ethinicity/tribe, for example, Sambodo marry with Ni Nyoman means the Javanese Mix Married with the Balinese.
Name of model Jessica Michibata shows that she was White-Japanese and the ex-girlfriend of the F1 racer Jenson Button actually is the daughter of Original Japanese mother with mix of Mr. Spain, Argentina and Italy. Jessica visible using the clan name of her mother, who may also become a trend at this time. I heard Indonesian actress Ayu Azhari also apply to the Court so that her children can be given the name 'clan' of Azhari legally. (Azhari is a family birth name of Ayu and not a family name from her ex-husband or neither related to Dr. Azhari, the Terorist!). While the name of Putri Miranti shows that she is the daughter of mother Miranti (Putri is Indonesian language of daughter (of)).

In fact the Mixing through Mix Married has occured many centuries ago and Tree Genealogy shows it.
Genealogy Tree DNA will reveal more (Truly) Mixing and it is useful not only for Famous Celebrities but for all of us.

Kamis, 09 Juli 2009

Selamat Tinggal Primordialisme, Hidup Indonesia!

Bravo Indonesia, saya ucapkan Selamat kepada Negara Bangsa Indonesia dan seluruh rakyatnya yang telah melakukan Pemilihan Presiden pada tanggal 8 Juli 2009 dengan tenang dan damai.

Walaupun hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum diumumkan, tetapi berdasarkan Quick Count dan Exit Poll telah didapatkan gambaran hasil Pemilihan Presiden sebagai berikut:
Pasangan Jawa & Jawa, Susilo Bambang Yudhoyono & Budiono memperoleh suara -/+ 62 %.
Pasangan Jawa & Jawa, Megawati Sukarno Putri & Prabowo Subianto memperoleh suara -/+ 28%.
Pasangan Luar Jawa & Jawa, Jusuf Kalla & Wiranto memperoleh suara -/+ 10%.
Mengingat perolehan suara ketiga pasangan tersebut di atas sangat berbeda jauh, maka apapun hasil resmi Komisi Pemilihan Umum dapat dipastikan tidak akan mengubah urutan kemenangan ketiga pasangan tersebut.

Terlihat bahwa Pasangan yang konon ideal yakni Pasangan Luar Jawa & Jawa, Jusuf Kalla & Wiranto hanya memperoleh suara yang sangat minim. Pasangan ini hanya menang di beberapa Propinsi di Pulau Sulawesi, pulau dimana Jusuf Kalla dilahirkan dan dibesarkan. Di Kawasan Luar Jawa lainnya Jusuf Kalla atau JK dan pasangannya tidak menang sama sekali yang berarti di Kawasan Timur Indonesiapun pasangan JK & Wiranto kurang penggemarnya.
Hal ini tentu menggembirakan yang berarti dikotomi Jawa & Luar Jawa semakin pupus dan berarti Selamat Tinggal Primordialisme.
Yang lebih menggembirakan pasangan JK & Wiranto yang pada akhir-akhir masa kampanye tampak didukung oleh para petinggi Islam rupanya pada Pemilihan Presiden diabaikan oleh wong cilik atau kaum akar rumput yang lebih memilih Nasionalisme Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan politik di Indonesia telah dewasa dan independen.

Matinya Primodialisme dalam Pemilihan Presiden tentunya merupakan angin surga bagi Kawin Campur/Silang Beda Ras/Etnis/Suku Beda Agama/Keyakinan menuju Pembauran Sejati.

Jumat, 03 Juli 2009

Different Religion Mix Married

In Indonesia Different Ethnic/Race/Tribe Mix Married with Same Religion seems easier than going Different Religion/Faith Mix Married with Same Ethnic/Race/Tribe.

2 weeks ago, I attended the wedding reception of my sister away; wedding bless done in Jakarta Cathedral Church, but I did not present.
Mix Married of Different Religion Chinese fellow is given Dispensation by the Catholic Church, but not by the Non-Catholic Christian Church.
A matter of 'strange' happens when wedding bless will occur, the Christian Non-Catholics want to participate in the wedding bless ceremony. Thanks to the 'lobby' of Catholic bride to 3 Pastor who give blessing, the Non-Catholics allowed to participate, but not to make leadership in wedding bless. Then there were 'unique' wedding bless in which the Word of God is read by the Non-Catholics along with candle-wax. Consequently procession lasted for 2.5 hours.

At the wedding reception I try to get opinions from someone who is still family member of the Catholic bride, but he is Christian Non-Catholic. I say that the Catholic Church was quite tolerant of Different Religion Mix Married, but he said that should be the Word of God should be followed.
As a far I know the Catholic Church more support Same Catholic Married, but in fact to get same friend living faith is not easy going, so the Catholic Church come to be realistic: Marriage right is one of Human Rights, so Catholic Church provide exemption for Mix Married (Different Church and/or Different Religion). Is never mentioned Different Race/Ethnic/Tribe.

Before I also attended a friend's wedding bless who his father is Ambonese and his mother is Chinese which marry a Chinese maiden who is also the daughter of Young Priest of the Church. This same faith married is not get any obstacle/retention of Different Ethnic/Tribe from the two sides of the family.

Seems Different Religion Mix Married with Same Race/Ethnic/Tribe have more obstacles/retentions than Same Religion Mix Married with Different Race/Ethnic/Tribe.
Are you agree if someone said The Religion and who Religious Fanatics disturb flowing of Mix Married toward Truly Mixing? Please your comments to: gsarwa@indosat.net.id
Please read also:
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2009/06/mixing-vs-fanaticsm-religion-and.html

Kamis, 02 Juli 2009

Kawin Campur Beda Agama

Di Indonesia Kawin Campur/Silang Beda Etnis/Ras/Suku, tetapi agamanya Sama tampaknya lebih mudah terjadi daripada Kawin Campur/Silang Satu Etnis/Ras/Suku Beda Agama/Keyakinan.

10 hari yang lalu, saya menghadiri resepsi pernikahan saudara jauh saya, pemberkatan pernikahan dilakukan di Gereja Kathedral Jakarta, tetapi saya tidak menghadirinya.
Kawin Campur Sesama Cina/Tionghoa Beda Agama ini diberikan Dispensasi oleh Gereja Katolik, tetapi tidak oleh pihak Gereja Kristen Non-Katolik.
Suatu hal yang 'aneh' terjadi saat pemberkatan pernikahan, pihak Non-Katolik ingin ikut serta dalam upacara pemberkatan pernikahan. Berkat 'lobby' mempelai wanita yang Katolik terhadap 3 Pastor yang memberkati, maka pihak Non-Katolik diperkenankan ikut serta, tetapi tidak untuk melakukan kepemimpinan dalam pemberkatan pernikahan. Maka terjadilah pemberkatan pernikahan yang 'unik' dimana Firman Tuhan dibacakan oleh pihak Non-Katolik disertai lilin-lilin. Alhasil prosesi berlangsung selama 2,5 jam.

Pada resepsi pernikahan saya coba mendapatkan opini dari seseorang yang masih anggota keluarga mempelai wanita yang Katolik, tetapi beragama Kristen Non-Katolik. Saya katakan bahwa Gereja Katolik cukup toleran terhadap Kawin Campur Beda Agama, tetapi dia menyatakan bahwa seharusnya Firman Tuhan Harus Diikuti.
Setahu saya Gereja Katolik lebih mendukung Perkawinan Seiman, tetapi berhubung untuk mendapatkan teman hidup seiman tidak selalu mudah terjadi, maka Gereja Katolik bersikap realistis: Mengingat hak nikah itu termasuk hak azasi manusia (HAM), maka Gereja Katolik memberikan Dispensasi untuk Perkawinan Campur (Beda Gereja dan/atau Beda Agama). Sama sekali tidak pernah disebutkan Beda Ras/Etnis/Suku.

Saya juga pernah menghadiri pemberkatan pernikahan teman yang ayahnya Ambon dan ibunya Cina dengan gadis Cina teman Satu Gereja yang juga merupakan putri Pendeta Muda Gereja yang bersangkutan. Perkawinan seiman ini tidak mengalami hambatan/retensi Beda Etnis/Suku dari kedua belah pihak keluarga.

Tampaknya Kawin Campur Beda Agama Satu Ras/Etnis/Suku lebih mengalami hambatan/retensi daripada Kawin Campur Satu Agama Beda Ras/Etnis/Suku.
Setujukah anda bila dikatakan bahwa Agama, Kaum Agamawan dan mereka yang Agama Fanatik dikatakan menghambat Kawin Campur/Silang menuju Pembauran Sejati? Please Email to: gsarwa@indosat.net.id
Silakan baca juga:
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2009/05/pembauran-ala-adjie-massaid-dan.html
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2008/12/pembauran-vs-fanatisme.html

Rabu, 01 Juli 2009

China/Chinese, Arab Mixing

Title at the top should be added with Pakistan Mixing, India Mixing and so on. Title just want to show the existence of a quite significant different between the two.

Arab Mixing generally not problematic in Indonesia, probably because they are Moslem and the majority of Indonesian citizens also Islamite (Is this because the Khilafah Islamiyah?). Some of them even still the descendants of the Prophet Muhammad SAW. Arab children's Mixing next married again with many other Indonesian citizens.

While China Mixing is generally not Moslem and a lot of Chinese children's Mixing married with the other children of Chinese Mixing or in the other words same hybrid hybrid marry। This is the cause as though Sustainable/Sustainability Mixing seems stopped in the place. So Truly Mixing in Chinese Community through Mixed Married as ideal aim is difficult to achieve.

White Mixing in Indonesia pattern is rather similar to the Arab Mixing, although many of them are non-Moslem.

While India Mixing pattern more similar to Chinese Mixing, but they are relatively small on population, so they rarely highlighted although they have their own temples and sometimes more introvert/solitaire than Chinese.

If you have a different view of this article please reply or can also directly contact to: gsarwa@indosat.net.id

Very different views will be esteem highly. We are Unity in Diversity, aren't we?

Sabtu, 13 Juni 2009

Seleb Indonesia-Internasional Kawin Campur (Bola Salju?!)

Kaum Selebritas tampaknya akan menjadi Bola Salju Kawin Campur/Silang di Indonesia dan Dunia.
Seleb belum tentu Artis, tetapi Seleb adalah siapapun yang cukup terkenal dan biasanya menghiasi Layar Infotaintment. Hingga kini belum ada Data Statistik Indonesia yang menyatakan bahwa kaum Seleb lebih banyak melakukan Kawin Campur/Silang menuju Pembauran Sejati daripada kaum Kebanyakan atau Khalayak Ramai, tetapi karena kaum Seleb menjadi Sorotan, maka tidak mustahil mereka juga akan menjadi Panutan (Bola salju).


Daftar ringan di bawah ini ingin mencoba memaparkan beberapa Seleb Indonesia yang telah melakukan Kawin Campur:
Anggota DPR, Adjie Massaid, Jawa Kawin Campur dengan Anggota DPR, Angelica 'Angie' Sondakh, Manado.
Artis, Christian Sugiono, Kristen Kawin Campur dengan Artis, Titi Kamal, Islam.
Anggun Cipta Sasmi, Penyanyi, sekarang Warga Negara Perancis pernah Kawin Campur dengan Michael de Gea, Perancis pada usia 18 tahun kemudian Kawin Campur dengan Oliver Maury, Kanada dan akhirnya Kawin Campur dengan Cyril Montana, Perancis dan dikaruniai seorang Putri yang dinamai Kirana.
Yulia Perez Kawin Campur dengan Damian Perez, Perancis.
Fauzi Baadilla Kawin Campur dengan Senk Lotta model Uzbekistan. Saya prediksi di masa yang akan datang akan terjadi banyak Kawin Campur dengan model Uzbekistan di Indonesia, karena mereka Cantik dan Muslim, sehingga tak ada hambatan Beda Agama.
R.A. Srimulat, 42 tahun Kawin Campur dengan Teguh Slamet Rahardjo (Kho Djien Tiong), 24 tahun dan kemudian Teguh Srimulat Kawin Campur dengan Jujuk Djuariah.
Feby Febiola Kawin Campur dengan Bruce Nicolas Delteil, Perancis.
Maudy Koesnaedi Kawin Campur dengan Erick Meijer, Belanda.
Marcellius Hamonangan Siahaan atau lebih dikenal dengan Marcell Siahaan mantan suami Dewi Lestari Kawin Campur dengan Rima Melati Sheila Adams, artis Singapura.
Anne J. Cotto Kawin Campur dengan Mark Hanusz, Amerika.
Tamara Geraldine Kawin Campur dengan Tien Thinh Pham, Vietnam.
Tamara Blezinsky pernah Kawin Campur dengan Teuku Rafli Pasha, Aceh.
(bersambung/berlanjut ...)

Rabu, 10 Juni 2009

Mixing vs Fanaticism (Religion and Ethnic/Tribe)

With Mixing, we expect decrease in Horizontal Conflict.
Horizontal Conflict occurs, because there are parties who feel more than the other, though perhaps equally poor.
The trigger can be religion because that is dogmatic or cannot be touched.
With the limited perspective of the followers, the Fanaticsm can arise especially when this is associated with a particular tribe or ethnic. Where the Mixing occured through Mix Married between 2 different tribe/ethnic also added by different religion of the couple, so Religion Fanaticsm and Horizontal Conflict will be eased next can be avoided or not even appear.

It is my hope that input from readers about the success of couple who has run the Mixing.
The success does not mean a lot of money. Harmony Family with Happiness I think is a success also.

Your comment is waiting, or you may also contact:
gsarwa@indosat.net.id

Minggu, 07 Juni 2009

Stats: Mix Married in USA (White-Black-Asia/Yellow-Other)

Statistics Truly Mixing through Mix Married in United States of America is as follows: (developed from Wikipedia)
Year 2006:
Married couples was 59.5 million more.
Couples who married without Mix Married over 57.2 million (96.1%).
Couples who married with Mix Married over 2.3 million (3.9%).

In Mix Married society is classified into 4 groups, namely:
White, Black, Asian and Other (not included in White/Black/Asian).
Details Mix Married are as follows:
White - Other : 44.6%
White - Asian : 30.7%
White - Black : 17.6%
Black - Other : 2.9%
Asian - Other : 2.4%
Black - Asian : 1.8%
*When people ... in Indonesia there are statistics such as this?*
Seen that the Mix Married involving the skin of many White people, because the skin of White population is the majority/dominant. But in the Mix Married, White skin prefer Other than Black or Asian. Also Other more selected by the Black and Asian compared to Mix Married between Black-Asian.

The more interesting in Mix Married White-Other, then White Husband choose Wife classified as Other and Husband classified as Other choose White Wife come to balance amount. This does not happen on a combination of other/different Mix Married. Single motor drive of Mix Married seems classified as Other and this could be because fathers Others may have experienced the Mix Married many times, so They are difficult to claim that they are ethnic/tribe specific.
Group classified as Other could be a 'snow ball' in Mix Married toward Truly Mixing.

Personal Contact E-mail: gsarwa@indosat.net.id

Kamis, 04 Juni 2009

Barack Obama inspirasi PEMBAURAN SEJATI: Kawin Campur/Silang

Apakah Pembauran Sejati akhirnya dapat terwujud, maka dengan mengutip election jargon Barack Hussein Obama saya katakan: Yes We Can. Perubahan harus terjadi - Barack Obama's YouTube/Facebook: change we need, change we believe in. Barack Obama salah satu pemimpin sejati yang memberi pencerahan tentang Negara Bangsa - There are only United States of America and Americans.
Pembauran Sejati tidak bisa tidak hanya terwujud dengan adanya Kawin Campur/Silang atau percampuran darah antara mereka yang berlainan ras/etnis/suku melalui perkawinan. Sebuah pernyataan yang Kontroversial, tetapi mungkin benar adanya.

Ada penulis yang menyatakan bahwa Pembauran/Asimilasi telah terjadi dengan sangat baik di Makassar antara Tionghoa/Chinese yang hidup harmonis dan membaur/berbaur dengan Pribumi. Padahal yang terjadi di Makassar tersebut hanya percampuran kebudayaan belaka atau penerimaan budaya pendatang oleh Pribumi atau diterimanya budaya lokal oleh kaum Pendatang. Tentunya ini bukan Pembauran Sejati atau Pembauran yang sesungguhnya terbukti dengan terjadinya Kerusuhan Rasial yang berulang di Makassar sejak tahun 1965.

Dikatakan bahwa terjadinya kerusuhan rasial tersebut kemungkinan besar akibat 'kecemburuan sosial' atau 'kesenjangan ekonomi' yang tercipta akibat adanya Kolonialisme Penjajah. Hal ini malah jelas menunjukkan adanya 2 kelompok sosial yang berbeda, yakni Cina dan Pribumi yang belum membaur/berbaur. Generasi Pertama Cina Pendatang banyak yang kawin dengan Pribumi, karena jodoh/cinta ataupun mungkin karena keterpaksaan (mayoritas Pendatang hanya lelaki saja). Keturunan para Pendatang Cina tersebut kemudian kawin dengan keturunan para Pendatang Cina lainnya atau dengan perkataan lain Peranakan mencari Peranakan. Akibatnya Asimilasi/Pembauran Lestari berkelanjutan/berkesinambungan seolah-olah terhenti (mati suri).

Sesuatu yang mungkin Kontroversial seperti halnya Pembauran Sejati seharusnya telah diajarkan di sekolah sejak dini agar wawasan sosial anak didik kita menjadi luas dan akan tercipta generasi manusia Indonesia Baru dalam kerangka Negara Bangsa Indonesia ter-Integrasi (Persatuan dan Kesatuan). Sesuatu yang Kontroversial sudah selayaknya tidak boleh dijadikan tabu dalam iklim/forum/community kehidupan bebas keterbukaan dewasa ini.

Personal Contact E-mail: gsarwa@indosat.net.id

Minggu, 31 Mei 2009

Melting Pot: Assimilation - Mix Married: Hawaii vs Indonesia (incl. Bali)

Hawaii and Indonesia has similarity, both are Archipelago. People know Hawaii as Travel/Tourist Destination Area, but actually Hawaii is one of the Most Mix Married occured even compared to Mainland America. Indonesia with Tropical Climate is the largest archipelago in the world spread more than 4,000 km along Equator (lenght of Equator is approx 40,000 km). To imagine how vast of Indonesia you may imagine Europe or San Francisco, California to Miami, Florida (Mainland USA). Bali (the Paradise) is only one island among more than 17,000 islands of Indonesia.

As an Archipelago, so in the past shore or coast line area usually more live/modern/dinamic than in the centre of Big Islands. Archipelago Kingdoms frequent spread their navy to their neighbourhood for business or for occupancy. 'Present' (Ladies/Women) usually give to them or Mix Married occur as a 'Friendship'. Mix married in ordinary people is also occur due to many visits to many locations. ( ... Oh ... my ... God ... ) So Assimilation actually occur since centuries ago.

In Hawaii Mis Married more happen since World War II ended with more ingoing from Japan, Europe and Mainland America involve 3 different races of Complex Mix Married: Caucasoid, Negrito and Mongoloid (White, Black and Asia/Yellow). Mix Married in Indonesia should be more advance and easily occur than Hawaii due to Mix Married in Indonesia mainly happen in one races only i.e.: Mongoloid (only different Ethnic/Tribe) moreover Bule (White) mix married with Native (Asia) is not make a problem. Genuine Assimilation is truly not a problem but frequent debatable.

Personal Contact E-mail: gsarwa@indosat.net.id

Selasa, 19 Mei 2009

Statistik: Kawin Campur/Silang di USA (Putih-Hitam-Asia/Kuning-Lainnya)

Statistik Pembauran Sejati melalui Perkawinan Campur/Silang di Amerika Serikat adalah sebagai berikut:
Tahun 2006:
Pasangan yang menikah berjumlah 59.5 Juta lebih.
Pasangan yang menikah tanpa Kawin Campur/Silang 57.2 Juta lebih (96.1%).
Pasangan yang menikah dengan Kawin Campur/Silang 2.3 Juta lebih (3.9%).

Dalam Kawin Campur/Silang ini masyarakat digolongkan ke dalam 4 kelompok, yakni: Putih, Hitam, Asia dan Lainnya (tidak termasuk ke dalam Putih/Hitam/Asia).
Detail Kawin Campur/Silang tersebut adalah sbb:
Putih - Lainnya : 44.6%
Putih - Asia : 30.7%
Putih - Hitam : 17.6%
Hitam - Lainnya: 2.9%
Asia - Lainnya : 2.4%
Hitam - Asia : 1.8%
*Kapan yaa ... di Indonesia terdapat Statistik semacam ini?*
Terlihat bahwa Kawin Campur/Silang melibatkan paling banyak orang kulit Putih, karena memang populasi orang kulit Putih adalah mayoritas/dominan.
Tetapi dalam Kawin Campur/Silang ini orang kulit Putih lebih memilih Lainnya daripada Asia atau Hitam. Lainnya juga lebih dipilih oleh Hitam dan Asia dibandingkan Kawin Campur/Silang di antara Hitam-Asia.

Yang lebih menarik pada Kawin Campur/Silang Putih-Lainnya, maka Suami Putih - Istri Lainnya dan Suami Lainnya - Istri Putih jumlahnya seimbang. Hal ini tidak terjadi pada kombinasi Kawin Campur/Silang lainnya. Tampaknya motor penggerak Kawin Campur/Silang adalah Lainnya dan bisa jadi hal ini karena nenek moyang Lainnya mungkin telah mengalami Kawin Campur/Silang berkali-kali, sehingga merekapun sulit untuk meng-claim bahwa mereka adalah suku/etnis tertentu.
Bisa jadi kelompok Lainnya ini dapat menjadi 'bola salju' dalam Kawin Campur/Silang menuju Pembauran Sejati.

Rabu, 13 Mei 2009

Tajuk: Langkah Berani SBY

Sang 'Peragu' Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya mengambil langkah berani dengan menggandeng Boediono sebagai Cawapres. Tampaknya Boediono tidak akan sekedar dijadikan 'Ban serep', tetapi lebih sebagai Penasihat, walaupun mungkin tidak akan dibiarkan 'liar' seperti halnya Jusuf Kalla. Boediono dengan pengalamannya yang segudang di bidang Fiskal dan Moneter tentunya dapat efektif sebagai 'Pembisik' yang baik.

Langkah peminangan Boediono ditentang setidaknya oleh 3 partai bernuansa Islam yakni: PKS, PAN dan PPP. Amien Rais menyatakan bahwa pemilihan Boediono tidak ideal, karena Jawa-Jawa padahal Soekarno-Hatta adalah Jawa-LuarJawa. Selanjutnya ia mengatakan Kelompok Islam tidak diwakili padahal mereka juga Plural-Majemuk, Nasionalis dan dadanya Merah-Putih. Amien Rais tampaknya lupa bahwa Soekarno-Hatta adalah Nasionalis-Nasionalis.

Akankah pasangan SBY-Boediono dapat memenangkan Pemilihan Presiden, walaupun menurut Amien Rais akan 'kempes'. Hal ini merupakan 'test case' yang menarik dan tentunya pemilihan Boediono sebagai Cawapres telah dipertimbangkan masak-masak. Ketokohan Yudhoyono akan sangat membantu, sehingga siapapun Cawapresnya tidak akan terlalu mempengaruhi calon Pemilih. Bagi yang modern dan cukup berpendidikan tampaknya tidak akan mempersoalkan Jawa-Jawa, demikian pula bagi yang tidak fanatik tidak akan mempersoalkan apakah Cawapresnya dari Partai bernuansa Islam atau tidak. Lain halnya, jika Boediono beragama non-Islam. Memang seyogyanya pengkotak-kotakan berdasarkan ras/etnis dan agama sudah pantas ditinggalkan. Kedewasaan masyarakat Pemilih akan teruji dalam test case ini.

Kemajuan pemikiran masyarakat akibat pendidikan yang semakin baik tidak akan dapat dibendung. Mungkin sebaiknya Partai-partai bernuansa Islam melupakan untuk memajukan calonnya sebagai Cawapres. Mengusung sendiri Calon Presiden dan Cawapresnya tanpa koalisi dengan kaum Nasionalis tampaknya juga mustahil, karena tidak memiliki tokoh-tokoh yang dapat dijual. Kalaupun menang mayoritas Parlemen adalah Kaum Nasionalis. Sebaiknya Amien dkk mulai sekarang ini lebih memusatkan pikiran untuk Kabinet (jika diajak) dan Parlemen yad. Atau jika cukup ksatria dapat memilih cara PDIP sekarang ini yakni menjadi Oposisi yang Baik, karena bagaimanapun Check and Balance itu sangat perlu.

Kaum Investor tampaknya akan diuntungkan dengan terpilihnya nanti Presiden dan Wakilnya yang Pro-Pasar.

Tambahan: Kemarin malam Jumat 15 May 2009 akhirnya dideklarasikan pasangan Capres-Cawapres SBY-Boediono. Partai bernuansa Islam yang tadinya omong keras dan mengancam akan membentuk Poros Alternatif ujung-ujungnya seperti menjilat ludah sendiri mendukung pasangan SBY-Berboedi. Mungkin kursi Cawapres lepas dapat kursi Menteri yaa lumayan juga kan. Tidak hadir dalam Deklarasi tersebut Hidayat Nur Wahid 'Cawapres' dari PKS, Sutrisno Bachir dan Amien Rais dari PAN. Beberapa jam kemudian pasangan Capres-Cawapres Megawati-Prabowo (MegaPro-seperti Merek Motor Yaa ...) dideklarasikan. Siapapun nantinya pasangan Capres-Cawapres yang menang, maka yang menang adalah Kaum Nasionalis dan TNI ;-))

Jumat, 01 Mei 2009

Pembauran Jawa dan Luar Jawa

Malam ini beberapa jam yang lalu Jumat, 1 Mei 2009 Golkar dan Hanura mendeklarasikan Jusuf Kalla dan Wiranto sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilihan Presiden yang akan datang. Deklarasi ini mendahului kubu PDIP/Megawati dan kubu Demokrat/SBY.


Dalam pernyataannya Wiranto maupun JK menyatakan ini adalah pasangan yang ideal:
Jawa - Luar Jawa
Pedagang - Birokrat
Bahkan Wiranto memperkenalkan istrinya yang berasal dari Sulawesi.
Sedangkan JK menyatakan istrinya berasal dari Sumatra dan kesemua mantunya adalah orang Jawa.
Selanjutnya JK menyatakan bahwa ini adalah keberagaman - Bhinneka Tunggal Ika.


Tampaknya bahkan dalam dunia politikpun Pembauran itu perlu.


Akankah kubu Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono juga akan menunjukkan Pembauran - Bhinneka Tunggal Ika?
Prediksi anda dapat disampaikan dalam blog ini atau langsung kepada:
gsarwa@indosat.net.id

Pembauran ala Adjie Massaid dan Angelica Sondakh

Adjie massaid akhirnya menikahi Angie (panggilan akrab Angelica Sondakh) secara diam-diam pada hari Rabu yang lalu di KUA Pulogadung. Untungnya hal ini memang telah diklarifikasikan oleh Adjie kepada wartawan dengan menyatakan bahwa semuanya telah diselesaikan dengan 'damai'.

Tampaknya hal yang mengganjal selama ini adalah masalah perbedaan keyakinan/agama.
Sepupu saya juga menikahkan putranya juga secara diam-diam. Putranya beragama Katolik sedangkan mantunya beragama Kristen (Bukankah keduanya mengaku Anak Yesus/Kristus?).
Sebenarnya mereka yang kawin tidak mempermasalahkan hal ini, tetapi orang tua merekalah yang mempermasalahkan hal ini. Yang satunya Anggota Majelis Gereja sedangkan yang satunya juga aktif/sering ke Gereja, karena mungkin sudah uzur. Kata mereka: Mau ditaruh di mana muka mereka?

Berbeda dengan Titi Kamal dan Christian Sugiono yang masing-masing mempertahankan agamanya, maka Angie memilih untuk mengikuti agama suaminya (Islam). Nafa Urbach pun setahu saya akhirnya mengikuti agama Zack Lee suaminya (Kristen).
Saya pernah tanya pada keponakan saya yang masih SMP bagaimana seandainya ia pindah agama, maka jawabannya: Wah bisa dimusuhi orang se Gereja. Maka saya katakan, makanya jangan fanatik, sehingga rasa keterikatan terhadap sesuatu institusi tidak kental. Fanatik juga dapat membuat kita buta dan merasa bahwa yang benar ya hanya yang kita ketahui. Lebih celaka lagi, kalau tolol bisa jadi Teroris.

Dari uraian di atas jelas yang paling menghambat dalam Kawin Campur adalah masalah Perbedaan Keyakinan/Agama. Dan percuma anda bertanya pada kaum agamawan mengenai Kawin Campur Beda Agama, karena jawabannya dapat dipastikan tidak mendukung anda.

Setujukah anda, kalau dikatakan bahwa Kaum Agamawan adalah Penghambat Pembauran?!
Ketidaksetujuan anda dapat di-reply pada blog ini atau langsung kepada:
gsarwa@indosat.net.id

Kamis, 30 April 2009

Arab Pembauran dan Cina Pembauran

Judul di atas seharusnya ditambah dengan Pakistan Pembauran, India Pembauran dan seterusnya. Judul di atas hanya ingin menunjukkan adanya perbedaan yang cukup significant/nyata antara keduanya.


Arab Pembauran umumnya tidak bermasalah di Indonesia, mungkin karena mereka beragama Islam dan mayoritas warga Indonesia juga beragama Islam (Apakah hal ini karena Khilafah Islamiyah?). Beberapa di antara mereka bahkan masih keturunan Nabi Muhammad SAW. Anak Arab Pembauran selanjutnya menikah kembali dengan banyak warga Indonesia lainnya.

Sedangkan Cina Pembauran umumnya tidak beragama Islam dan Anak Cina Pembauran banyak yang menikah dengan Anak Cina Pembauran lainnya atau dengan kata lain Peranakan menikahi Peranakan. Hal ini yang menyebabkan seolah-olah Pembauran Berkelanjutan/Berkesinambungan tampaknya terhenti atau jalan di tempat.


Bule/Indo Pembauran agak mirip polanya dengan Arab Pembauran, walaupun banyak di antara mereka yang non-Muslim.

Sedangkan India Pembauran polanya lebih mirip Cina Pembauran, tetapi berhubung jumlah mereka relatif sedikit maka mereka jarang disorot padahal mereka memiliki kuil tersendiri segala.


Jika anda memiliki pandangan yang berbeda silakan reply tulisan ini atau dapat juga langsung kepada: gsarwa@indosat.net.id

Pandangan yang sangat berbedapun akan sangat saya hargai. Bukankah kita ber-Aneka Ragam.

Senin, 20 April 2009

Kartini Padang dan Pembauran

Ibu Raden Ajeng Kartini tentu bukan dari Padang. Saya justru ingin mengemukakan fenomena tentang Minang Perantauan.

Kini banyak desa-desa di Minang yang asri dan tampak berkecukupan, tetapi sepi hanya ditinggali oleh Orang-orang Tua dan beberapa Gadis. Tak banyak terlihat Pemuda di sana.
Pemuda Minang terkenal sebagai Perantau dan mereka hanya pulang (jika ada duit) pada saat menjelang Lebaran. Banyak dari Pemuda Perantau Minang tersebut yang pada akhirnya menetap di Perantauan dan memperistri warga setempat (non-Minang).
Mengapa mereka memperistri warga setempat, mungkin karena Cinta Lokasi (Cinlok), tetapi saya menduganya karena tinggal di perantauan lebih nyaman. Jika mereka kembali ke Minang dan memperistri gadis Minang, maka adat istiadat seperti Matrilineal atau Matriachat akan diberlakukan.
Hal yang sama terjadi pada perantauan gadis Jepang yang studi di Amerika Serikat. Banyak dari mereka menikah dengan warga non-Jepang dan akhirnya menetap di luar Jepang. Mereka tidak membawa suaminya ke Jepang, karena Jepang enggan dengan Kawin Campur dan UU tidak mendukungnya. Tidak lebih dari 10000 Kawin Campur/Tahun terjadi di Jepang.

Kecuali di Minang maka di tempat lain di Indonesia menganut Patrilineal atau Patriachat.
Perempuan di Indonesia boleh dikatakan setara dengan kaum pria setidak-tidaknya di mata hukum dan telah berlangsung sejak lama setidak-tidaknya sejak ada Ibu Kartini.
Pemilu kita yang pertama pada tahun 1955 telah menyertakan Perempuan sebagai pemilih. Sedangkan di Amerika Serikat (US) bahkan setelah puluhan kali Pemilu, perempuan masih belum dapat memilih.
Di Jepang adat istiadatnya menganggap perempuan itu warga kelas dua, bahkan banyak istri yang ketika pergi bersama suaminya jalan di belakang suaminya.

Indonesia juga lebih baik dalam hal Pembauran dimana walaupun belum disukai, tetapi setidak-tidaknya penentangan itu adalah penentangan yang saya nilai ringan (mild).

Minggu, 19 April 2009

AS dan Belanda boikot Anti Rasisme

Running Text Metro TV beberapa jam yang lalu menampilkan bahwa:
AS dan Belanda boikot konperensi Anti Rasisme di Jenewa. Hal ini membuat PBB kaget!

Saya tidak terlalu kaget mendengarnya. Karena sering sekali mereka menerapkan Standar Ganda atau yang di bibir lain dengan perbuatan.
AS misalnya mengecam Cina yang konon melanggar HAM, tetapi mereka bahkan telah memenjarakan banyak warga asing di Guantanamo selama bertahun-tahun tanpa pengadilan apapun.

Dugaan saya mereka memboikot, karena mereka memang masih Rasis dan tidak sepenuhnya mendukung Pembauran. Mungkin dalam hal ini Indonesia lebih baik.

Pembaruan dan Pembauran

Saya agak kaget ketika saya mengetikan kata kunci 'Pembauran' pada Goggle dan mendapat pesan mungkin maksud anda adalah 'Pembaruan'. Jadi bahkan Googlepun tidak dapat membedakan antara 'Pembauran' dengan 'Pembaruan'. Untungnya saat ini Google telah dapat membedakannya dan tidak menganggap hal tersebut sebagai misspelling.

Kata Pembauran bagi kita mungkin sudah familiar, tetapi pelaksanaannya masih setengah hati. Walaupun mungkin tidak berani mencela, tetapi mereka mungkin enggan atau bahkan tidak setuju ketika dirinya atau anaknya akan menikah dengan insan yang berbeda etnis maupun agama.
Titi Kamal yang menikah dengan Christian Sugionopun dimana mereka berbeda agama tampaknya masyarakat tidak terlalu antusias menyambutnya. Bahkan UU Perkawinan NKRI juga tidak mefasilitasinya atau boleh saya katakan ketinggalan zaman (out of date). Maaf, kalau saya keliru.

Tetapi saya yakin seperti halnya Google yang sekarang telah melek kata 'Pembauran', maka di masa yang akan datang Pembauran Sejati akan terwujud.

Silakan menyatakan ketidaksetujuan anda pada blog ini atau langsung kepada:
gsarwa@indosat.net.id

Minggu, 12 April 2009

Hasil Pemilu Legislatif dan Pembauran

Hasil resmi Pemilu Legislatif belum diumumkan oleh KPU, tetapi melalui Quick Count kita yakin bahwa 3 besar pemenangnya adalah: Partai Demokrat, PDIP dan Golkar. Ketiganya adalah partai yang majemuk/plural. Saya tak mengatakan mereka partai berhaluan nasionalis, karena yang lainnya pun mengaku Nasionalis.

Selanjutnya diikuti oleh 4 partai bernuansa Islam, sedangkan partai bernuansa non-Islam tampaknya hanya menjadi Penggembira saja.

Lalu apa hubungannya Hasil Pemilu Legislatif dengan Pembauran?

Kemenangan partai yang majemuk/plural tentunya menggembirakan, karena berarti pengkotak-kotakan berdasarkan Etnis atau Agama tampaknya mulai ditinggalkan. Kaum Agamawan ataupun mereka yang aktif dalam kegiatan keagamaan tampaknya bernasib sama dengan Guru. 50 tahun yang lalu mereka mungkin cukup berperan: di GUgu (diikuti) dan di tiRU, tetapi sekarang kalau mereka ngomong/ngebacot dan rasional yaa mungkin diikuti, tetapi kalau tidak yaa dicuekin.

Ke depan mungkin partai bernuansa Islam harus Merger seperti halnya Bank2 Kecil/Gurem kan katanya Islam itu Satu, walaupun ada Sunni, ada Syiah dan mungkin ada yang lainnya.

Sedangkan partai PDS yang telah menampung mereka yang bernuansa Kristen atau Katolik dan mungkin juga akan/telah menampung mereka yang bernuansa Budha, Hindu Bali dan Aliran Kepercayaan lainnya mungkin harus menganti logo Salibnya atau menambahkan dengan logo Kelenteng, Borobudur, Prambanan, Kuil ataupun logo-logo lainnya. Hehehe. Alternatif lain yaa Tutup Buku.

Sudah banyak partai yang tutup buku dan bahkan generasi muda sekarang kemungkinan besar sudah tak mengetahuinya, misalnya:
Masyumi ---> Gua tahu siih Mas Bejo.
Murba ------> Murbei kale. ........PSII --------> PSSI! Bola kan.

Bagi mereka yang menang saya ucapkan Selamat dan bagi mereka yang kalah saya ucapkan juga Selamat-Merenung ...

Senin, 06 April 2009

Genealogy dan Pembauran

Genealogy saat ini merupakan hobi yang lagi marak (trend) di Amerika Utara.
Genealogy secara sederhana dapat dikatakan sebagai Ilmu tentang Keturunan atau Silsilah.

Saat ini khususnya di Indonesia sangat jarang yang memiliki Pohon Silsilah apalagi hingga keturunan ke-6. Kalau kita ingin melihat yang dipublikasikan di Web tentunya lebih jarang lagi.
Tetapi begitu kita mendapatkannya dan menelitinya kita akan surprise bahwa banyak hal yang tidak/belum kita ketahui sebelumnya. Misalnya ternyata moyang kita ada yang bule dan masih bersaudara jauh dengan Kwik Kian Gie.

Sebenarnya dengan meneliti nama-nama tersebut secara kasar kita bisa perkirakan etnis tersebut, misalnya Sinaga kawin dengan Rompis artinya Batak Kawin Campur (atau ada juga yang mengatakan Kawin Silang) dengan Minahasa. Nama model Jessica Michibata menunjukkan bahwa ia seorang Bule Jepang dan ternyata pacar Pembalap F1 Jenson Button saat ini memang beribu Jepang Asli dengan Bapak Campuran Spanyol, Argentina dan Italia. Terlihat Jessica menggunakan nama marga ibunya yang mungkin juga sedang menjadi trend saat ini. Saya dengar Ayu Azhari juga sedang mengajukan permohonan ke Pengadilan agar anak-anaknya dapat diberi nama 'marga' Azhari. Sedangkan nama Putri Miranti menunjukkan bahwa ia adalah putrinya Ibu Miranti.

Ternyata Pembauran itu sudah terjadi berabad-abad yang lalu dan Pohon Silsilah menunjukkan hal itu.
Pohon Silsilah DNA tentunya akan lebih mengungkapkan Pembauran.