Kamis, 02 Juli 2009

Kawin Campur Beda Agama

Di Indonesia Kawin Campur/Silang Beda Etnis/Ras/Suku, tetapi agamanya Sama tampaknya lebih mudah terjadi daripada Kawin Campur/Silang Satu Etnis/Ras/Suku Beda Agama/Keyakinan.

10 hari yang lalu, saya menghadiri resepsi pernikahan saudara jauh saya, pemberkatan pernikahan dilakukan di Gereja Kathedral Jakarta, tetapi saya tidak menghadirinya.
Kawin Campur Sesama Cina/Tionghoa Beda Agama ini diberikan Dispensasi oleh Gereja Katolik, tetapi tidak oleh pihak Gereja Kristen Non-Katolik.
Suatu hal yang 'aneh' terjadi saat pemberkatan pernikahan, pihak Non-Katolik ingin ikut serta dalam upacara pemberkatan pernikahan. Berkat 'lobby' mempelai wanita yang Katolik terhadap 3 Pastor yang memberkati, maka pihak Non-Katolik diperkenankan ikut serta, tetapi tidak untuk melakukan kepemimpinan dalam pemberkatan pernikahan. Maka terjadilah pemberkatan pernikahan yang 'unik' dimana Firman Tuhan dibacakan oleh pihak Non-Katolik disertai lilin-lilin. Alhasil prosesi berlangsung selama 2,5 jam.

Pada resepsi pernikahan saya coba mendapatkan opini dari seseorang yang masih anggota keluarga mempelai wanita yang Katolik, tetapi beragama Kristen Non-Katolik. Saya katakan bahwa Gereja Katolik cukup toleran terhadap Kawin Campur Beda Agama, tetapi dia menyatakan bahwa seharusnya Firman Tuhan Harus Diikuti.
Setahu saya Gereja Katolik lebih mendukung Perkawinan Seiman, tetapi berhubung untuk mendapatkan teman hidup seiman tidak selalu mudah terjadi, maka Gereja Katolik bersikap realistis: Mengingat hak nikah itu termasuk hak azasi manusia (HAM), maka Gereja Katolik memberikan Dispensasi untuk Perkawinan Campur (Beda Gereja dan/atau Beda Agama). Sama sekali tidak pernah disebutkan Beda Ras/Etnis/Suku.

Saya juga pernah menghadiri pemberkatan pernikahan teman yang ayahnya Ambon dan ibunya Cina dengan gadis Cina teman Satu Gereja yang juga merupakan putri Pendeta Muda Gereja yang bersangkutan. Perkawinan seiman ini tidak mengalami hambatan/retensi Beda Etnis/Suku dari kedua belah pihak keluarga.

Tampaknya Kawin Campur Beda Agama Satu Ras/Etnis/Suku lebih mengalami hambatan/retensi daripada Kawin Campur Satu Agama Beda Ras/Etnis/Suku.
Setujukah anda bila dikatakan bahwa Agama, Kaum Agamawan dan mereka yang Agama Fanatik dikatakan menghambat Kawin Campur/Silang menuju Pembauran Sejati? Please Email to: gsarwa@indosat.net.id
Silakan baca juga:
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2009/05/pembauran-ala-adjie-massaid-dan.html
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2008/12/pembauran-vs-fanatisme.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar