Tampilkan postingan dengan label Gratis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gratis. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Februari 2010

Cinta Sejati Negara Bangsa Indonesia

Mencari Jawaban Cinta Sejati demi Pembauran Negara Bangsa Indonesia haruslah terlebih dahulu menelaah Pembauran/Asimilasi di negara-negara: Belanda, Perancis, Amerika Serikat, Brazil, Singapura, Malaysia dan tentunya di Indonesia sendiri.

Belanda. Lebih dari 10% warga negara Belanda memiliki darah Indonesia khususnya Maluku. Asimilasi di sana sejauh ini berlangsung baik. Tetapi Belanda Negara Kecil, maka pengaruh Pembauran di Dunia adalah minim bahkan untuk ukuran Eropa sekalipun.

Perancis. Penjajah Perancis dulu banyak memiliki wilayah jajahan/koloni di Afrika. Warga Afrika yang bermukim di Perancis kini cukup banyak. Banyak dari pemain Liga Perancis bahkan Pemain Nasionalnya adalah keturunan Afrika (atau Campurannya), sehingga ada yang berseloroh apakah ini Kesebelasan Perancis atau Kesebelasan Afrika?
Liberte, Egalite, Fraternite adalah semboyan Republik Perancis yang maksudnya Kemerdekaan, Persamaan dan Persaudaraan. Semoga semboyan ini mengantarkan Perancis menjadi motor Pembauran Cinta Sejati di Eropa.

Amerika Serikat. Sejak Barack Obama menjadi Presiden, maka tampaknya Pembauran di Amerika Serikat tidak menjadi masalah lagi, tetapi bagaimana kelanjutan kemajuan pelaksanaan Pembauran Sejati haruslah kita tunggu setidaknya 1 (satu) sampai 2 (dua) dekade lagi.
Pria Kulit Putih dan Wanita Hispanik menjadi motor Pembauran, tetapi hal itu hanya banyak terjadi di Negara Bagian yang dekat dengan perbatasan Mexico Amerika Serikat.
Negara Bagian California di Pantai Pasifik diharapkan menjadi tempat Pembauran Sejati di masa depan, karena kedekatannya dengan Asia dan hal ini telah tampak dengan keberagaman penduduknya.
Hawaii merupakan satu-satunya tempat di AS yang telah mendekati kesempurnaan dalam Pembauran Sejati.
Dapat dibaca juga:
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2009/05/statistik-kawin-campursilang-di-usa.html
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2009/05/melting-pot-assimilation-mix-married.html

Brazil. Mungkin ini adalah satu-satunya Negara Bangsa yang Besar yang berhasil/ideal dengan Pembaurannya.
Karnaval di Rio de Janeiro adalah cermin dari Pembauran Cinta Sejati tersebut dimana banyak sekali orang yang beranekaragam turut serta memeriahkannya.

Singapura. Beberapa kali saya ke Singapura, maka saya perhatikan di MRT bahwa masing-masing etnis/suku berkelompok sendiri-sendiri. Bacaan/Koran yang mereka bacapun berbeda. Di Indonesia, Koran yang berkiblat kesukuan atau etnis tertentu hidupnya sekarat atau mungkin malah sudah wafat.

Malaysia. Saya belum pernah ke Malaysia, tetapi dari beberapa bacaan yang saya telaah hampir semuanya berpendapat Pembauran di Indonesia jauh lebih baik. Banyaknya TKI di Malaysia tentunya dapat menjadi nara sumber dan pengamat yang baik.

Indonesia. Indonesia lebih unggul dari Amerika Serikat. Pernyataan yang menggelitik.
Ketika wanita Amerika Serikat masih tidak boleh ikut Pemilu, maka Indonesia (dahulu Hindia Belanda) telah mulai dengan Emansipasi Kartini dan Pemilu Pertama Indonesiapun telah diikuti oleh wanita.
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2009/04/kartini-padang-dan-pembauran.html
Kaum Kulit Hitam di Amerika Serikat baru mendapatkan kesetaraan dengan Warga Negara AS lainnya beberapa tahun setelah Martin Luther King tewas ditembak dan berarti lama sekali setelah Indonesia Merdeka.
Hambatan terbesar Pembauran Cinta Sejati di Indonesia adalah Kawin Campur Beda Agama terutama yang menyangkut penganut agama Islam dimana mereka memiliki Pengadilan Agamanya sendiri. ---> Hambatan Hukum.
Terobosan Kawin Campur Beda Agama konon dapat dilakukan dengan menikah di Bali menggunakan Pandita tidak peduli apa agama masing-masing mempelai pria dan wanita. Kemudian setelah upacara pemberkatan selesai mempelai dapat mendaftarkan diri sebagai suami-istri di Catatan Sipil (bukan KUA).
Lebih lengkap dan menarik dapat dibaca pada:
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2009/07/kawin-campur-beda-agama.html

Seyogyanya Indonesia akan mengejar dan menyamai bahkan mengungguli Brazil dalam hal Pembauran Sejati Negara Bangsa dan hal itu akan terwujud dengan adanya Cinta Sejati.

Sabtu, 15 Agustus 2009

Kahwin Campur Ajang Cari Jodoh

Ajang Cari Pasangan Take Me Out Indonesia di Indosiar tampaknya menuai sukses, sehingga ditayangkan pula Take Him Out Indonesia bahkan Tayang Ulang Take Me Out Indonesia juga dilakukan. Durasi Tayang masing-masing acara -/+ 2,5 jam, maka ditambah acara Happy Song berdurasi -/+ 2 jam yang disiarkan tiap hari Senin s/d Sabtu - Indosiar tampaknya akan leluasa mengisi sisa slot acaranya dengan acara-acara lainnya yang bermutu.

Sebenarnya acara Reality Show Ajang Cari Jodoh semacam ini bukan yang pertama kali ditayangkan di Indonesia, dahulu pernah ada acara serupa yang dinamai Date Express. Bedanya acara yang sekarang ditayangkan Indosiar ini bersifat 'One from Many' yang maksudnya Seseorang memilih dari Banyak Calon Seseorang yang disukainya, sedangkan Date Express bersifat 'One/Many to One/Many yang artinya Tiap-tiap Orang memilih Sesorang dari Banyak Calon. Date Express mirip Setengah Kompetisi dimana masing-masing Peserta berkesempatan tanya jawab dengan Semua calon pasangannya satu persatu. Date Express lebih ditujukan kepada remaja ataupun pemuda-pemudi berusia tidak lebih dari 24 tahun. Pertanyaan di antara mereka cukup 'ganas', berani dan terbuka sesuai dengan Usia Muda mereka, meliputi Keperawanan, Sex sebelum Nikah, Banyak Kali Pacaran dan sebagainya.

Dalam acara Take Me/Him Out Indonesia si Pemilih memperkenalkan dirinya dengan Nama, Pekerjaan dan Agama (walaupun ada juga yang tidak menyebutkan Agamanya).
Agama tampaknya merupakan kriteria penting untuk Memilih atau Dipilih, sehingga ada Pemilih yang bertanya kepada Calon yang mungkin akan Dipilihnya: Apakah anda Kristen?
Pekerjaan yang Mapan untuk Pria/Lelaki tampaknya juga modal besar bagi dirinya untuk Memilih atau Dipilih. Ada seorang Direktur Utama pria yang sampai harus memilih satu di antara sembilan wanita yang masih memberi kesempatan padanya untuk memilih.
Beda Usia yang jauh tampaknya juga banyak dihindari. Seseorang Wanita berusia 21 tahun segera mematikan lampu (menolak), ketika calonnya berusia 37 tahun dan hanya beda usia 2 tahun dengan ayahnya. Walaupun demikian ada Wanita Matang yang Gesit berusia 24 tahun yang memilih Pria Mapan berusia 38 tahun.
Model, Artis, Seniman ataupun yang Nyentrik tampaknya sulit untuk mendapatkan jodoh, karena kurang mapan dan juga penampilannya yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan si Pencari Jodoh. Walaupun demikian ada seorang Model Catwalk Cantik berusia 21 tahun yang 'berhasil' dalam menemukan jodohnya. Kadang-kadang saya berpikir apakah sebagian calon-calon ini memang sengaja disiapkan oleh Indosiar sendiri sebagai Penggembira untuk memeriahkan suasana. Juru Keplok, Juru Sorak ataupun Juru Tawa dalam acara TV sekarang ini kan lagi marak. Coba saja perhatikan baik-baik tayangan: Bukan Empat Mata, Tawa Sutra, Missing Lyrics bahkan Happy Song (Dalam Happy Song selalu ada Sorakan: Ayo ... (Nama Peserta)).
Paket maksudnya Single Parent. Single Parent Pria maupun Single Parent Wanita tampaknya sama-sama sulit untuk mendapatkan jodoh. Sampai-sampai Jessie meneteskan air matanya, ketika untuk kesekian kalinya tidak terpilih dan bergumam: Tidak Laku Lagi. Baru ada masing-masing satu Single Parent Pria dan Single Parent Wanita yang mendapatkan jodohnya.
Wanita Sangat Cerdas. Yenita seorang Ibu Dosen dengan 5 gelar tampaknya juga sulit untuk mendapatkan jodohnya bahkan sekarang ini sudah tidak tampil lagi, entah mengundurkan diri atau entah sengaja 'dilengserkan' oleh Indosiar? Tampaknya Pria belum berani menghadapi Wanita Sangat Cerdas dibandingkan menghadapi Wanita Mapan.

Sejauh ini baru ada satu pasang peserta yang putus cintanya sebelum mencapi usia seminggu. Juiz si Penari Salsa menyatakan bahwa belum menemukan gregetnya selama ini bersama Alfonso yang Cukup Mapan.
Kemapanan/Harta boleh jadi bukan satu-satunya faktor penentu mencari Soul Mate apalagi kalau sang Wanita juga Mapan atau Anaknya Orang Kaya.

Mengamati Reality Show dengan cukup banyak Sample semacam ini, walaupun mungkin tidak cukup Valid/Sah, karena bukan Random Sampling, tetapi hanya melalui Audisi, sebenarnya dapat menggambarkan Pola Pencarian Jodoh.
Yang luput dari perhatian mungkin adalah Perbedaan Etnis. Menurut pengamatan saya Pria Etnis Cina hanya memilih Wanita Etnis Cina, tetapi Pria Etnis Pribumi ada yang berusaha memilih Wanita Etnis Cina. Yang menggembirakan adalah adanya beberapa Wanita Pribumi yang berhasil memilih Pria Etnis Cina (Take Him Out Indonesia). Pengamatan saya ini mungkin saja bisa salah mengingat tidak pernah sekalipun peseserta menyebutkan Suku/Ras (Etnis Cina) mereka, kecuali yaa ... Agama.
Pernikahan mungkin masih jauh, tetapi bukan mustahil beberapa Kawin Campur Silang menuju Pembauran Sejati akan terwujud melalui Ajang Cari Jodoh ini.

Tulisan lain mengenai Unreality Show Take Me/Him Out Indonesia dapat dibaca pada:
http://serbasarwa.blogspot.com/2009/10/unreality-show-take-mehim-out-indonesia.html

Kamis, 04 Juni 2009

Barack Obama inspirasi PEMBAURAN SEJATI: Kawin Campur/Silang

Apakah Pembauran Sejati akhirnya dapat terwujud, maka dengan mengutip election jargon Barack Hussein Obama saya katakan: Yes We Can. Perubahan harus terjadi - Barack Obama's YouTube/Facebook: change we need, change we believe in. Barack Obama salah satu pemimpin sejati yang memberi pencerahan tentang Negara Bangsa - There are only United States of America and Americans.
Pembauran Sejati tidak bisa tidak hanya terwujud dengan adanya Kawin Campur/Silang atau percampuran darah antara mereka yang berlainan ras/etnis/suku melalui perkawinan. Sebuah pernyataan yang Kontroversial, tetapi mungkin benar adanya.

Ada penulis yang menyatakan bahwa Pembauran/Asimilasi telah terjadi dengan sangat baik di Makassar antara Tionghoa/Chinese yang hidup harmonis dan membaur/berbaur dengan Pribumi. Padahal yang terjadi di Makassar tersebut hanya percampuran kebudayaan belaka atau penerimaan budaya pendatang oleh Pribumi atau diterimanya budaya lokal oleh kaum Pendatang. Tentunya ini bukan Pembauran Sejati atau Pembauran yang sesungguhnya terbukti dengan terjadinya Kerusuhan Rasial yang berulang di Makassar sejak tahun 1965.

Dikatakan bahwa terjadinya kerusuhan rasial tersebut kemungkinan besar akibat 'kecemburuan sosial' atau 'kesenjangan ekonomi' yang tercipta akibat adanya Kolonialisme Penjajah. Hal ini malah jelas menunjukkan adanya 2 kelompok sosial yang berbeda, yakni Cina dan Pribumi yang belum membaur/berbaur. Generasi Pertama Cina Pendatang banyak yang kawin dengan Pribumi, karena jodoh/cinta ataupun mungkin karena keterpaksaan (mayoritas Pendatang hanya lelaki saja). Keturunan para Pendatang Cina tersebut kemudian kawin dengan keturunan para Pendatang Cina lainnya atau dengan perkataan lain Peranakan mencari Peranakan. Akibatnya Asimilasi/Pembauran Lestari berkelanjutan/berkesinambungan seolah-olah terhenti (mati suri).

Sesuatu yang mungkin Kontroversial seperti halnya Pembauran Sejati seharusnya telah diajarkan di sekolah sejak dini agar wawasan sosial anak didik kita menjadi luas dan akan tercipta generasi manusia Indonesia Baru dalam kerangka Negara Bangsa Indonesia ter-Integrasi (Persatuan dan Kesatuan). Sesuatu yang Kontroversial sudah selayaknya tidak boleh dijadikan tabu dalam iklim/forum/community kehidupan bebas keterbukaan dewasa ini.

Personal Contact E-mail: gsarwa@indosat.net.id

Selasa, 19 Mei 2009

Statistik: Kawin Campur/Silang di USA (Putih-Hitam-Asia/Kuning-Lainnya)

Statistik Pembauran Sejati melalui Perkawinan Campur/Silang di Amerika Serikat adalah sebagai berikut:
Tahun 2006:
Pasangan yang menikah berjumlah 59.5 Juta lebih.
Pasangan yang menikah tanpa Kawin Campur/Silang 57.2 Juta lebih (96.1%).
Pasangan yang menikah dengan Kawin Campur/Silang 2.3 Juta lebih (3.9%).

Dalam Kawin Campur/Silang ini masyarakat digolongkan ke dalam 4 kelompok, yakni: Putih, Hitam, Asia dan Lainnya (tidak termasuk ke dalam Putih/Hitam/Asia).
Detail Kawin Campur/Silang tersebut adalah sbb:
Putih - Lainnya : 44.6%
Putih - Asia : 30.7%
Putih - Hitam : 17.6%
Hitam - Lainnya: 2.9%
Asia - Lainnya : 2.4%
Hitam - Asia : 1.8%
*Kapan yaa ... di Indonesia terdapat Statistik semacam ini?*
Terlihat bahwa Kawin Campur/Silang melibatkan paling banyak orang kulit Putih, karena memang populasi orang kulit Putih adalah mayoritas/dominan.
Tetapi dalam Kawin Campur/Silang ini orang kulit Putih lebih memilih Lainnya daripada Asia atau Hitam. Lainnya juga lebih dipilih oleh Hitam dan Asia dibandingkan Kawin Campur/Silang di antara Hitam-Asia.

Yang lebih menarik pada Kawin Campur/Silang Putih-Lainnya, maka Suami Putih - Istri Lainnya dan Suami Lainnya - Istri Putih jumlahnya seimbang. Hal ini tidak terjadi pada kombinasi Kawin Campur/Silang lainnya. Tampaknya motor penggerak Kawin Campur/Silang adalah Lainnya dan bisa jadi hal ini karena nenek moyang Lainnya mungkin telah mengalami Kawin Campur/Silang berkali-kali, sehingga merekapun sulit untuk meng-claim bahwa mereka adalah suku/etnis tertentu.
Bisa jadi kelompok Lainnya ini dapat menjadi 'bola salju' dalam Kawin Campur/Silang menuju Pembauran Sejati.