Tidak Boleh Merry Christmas. Sepintas lalu judul di atas tampak aneh. Lupakan dulu hal itu.
Kuucapkan Merry Christmas kepada semua yang merayakannya.
Tanpa mengetahui agamaku, maka kuucapkan juga Selamat Lebaran pada saat Lebaran, Selamat Waicak pada saat Waicak, kuucapkan juga Selamat Nyepi-Galungan-Kuningan dst-nya.
Tetapi ada sebagian masyarakat yang tak mengucapkan Selamat kepada umat yang tak seagama dengannya, karena mengangap yang lain Kafir. Mereka hanya meyakini Hanya Yesus yang menyelamatkan, Hanya Allah dan Muhammad yang menyelamatkan dsb-nya.
Masing-masing Fanatik terhadap agamanya dan yang lain adalah sampah.
Jelas mereka tidak mengenal Pembauran bahkan pada tingkat yang paling rendah yakni Pembauran Sosial. Tetapi mereka itu ada.
Tugas berat di depan mata agar Pembauran Sejati dapat terwujud.
Komentar dapat juga dialamatkan langsung pada: gsarwa@indosat.net.id
Tambahan: Saya telah berbincang dengan seseorang yang mengaku lulusan S-2 jurusan Agama-agama Perbandingan dari Mesir yang menyatakan perbuatan tidak memberi Selamat Hari Raya kepada umat yang berbeda agama adalah perbuatan oknum. Masalahnya ternyata yang namanya oknum tersebut cukup banyak dan mereka banyak yang mengikuti apa yang dikatakan atasannya/panutannya.
Rabu, 24 Desember 2008
TIDAK BOLEH Merry Christmas (Oknum?)
Label:
Allah,
Fanatik,
Galungan,
Kafir,
Kawin Campur Silang,
Kuningan,
Lebaran,
Merry Christmas,
Muhammad,
Nyepi,
Pembauran,
Pembauran Sejati,
Pembauran Sosial,
Poligami,
Waicak,
Yesus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar